Pahlawan Pramuka
Pungkas Tri Baruno, anggota Gerakan Pramuka yang meninggal dunia di
Gunung McKinley, Alaska, merupakan contoh teladan bagi kaum muda di
Indonesia. Pungkas telah membuktikan bahwa kaum muda Indonesia masih
tetap mempunyai semangat dan kemampuan, sehingga berhasil mencapai puncak gunung setinggi 20.320 kaki.
Walaupun cuaca kurang bersahabat, karena berangin cukup kencang dan suhu
udara mencapai minus 25 derajat Celcius, Pungkas dan Hartman Nugraha,
keduanya Pramuka Penegak dari Kwartir Cabang Jakarta Barat, berhasil
mencapai puncak Mt McKinley setinggi 20.320 kaki dan mengibarkan bendera
Merah Putih serta bendera Tunas Kelapa, lambang Gerakan Pramuka.
John A Loomis, petugas penjaga gunung dan sekaligus petugas kesehatan
Taman Nasional Denali, yang juga meliputi kawasan Gunung McKinley
melaporkan, setelah mengibarkan bendera Merah Putih, Pungkas, Hartman
Nugraha, dan dua pemandu, turun gunung menuju /camp/ di ketinggian
17.400 kaki.
Namun, sepuluh menit menjelang tiba di /camp/, Pungkas jatuh terduduk.
Dia mencoba bangkit, tetapi jatuh dan pingsan.
Dua pemandu segera melakukan pertolongan dengan pernapasan buatan. Upaya
menolong dilakukan hampir satu jam, termasuk memberikan suntikan dua
dosis ephinephrin untuk mencegah gagal jantung.
Beberapa pemandu gunung lainnya juga tiba untuk melakukan pertolongan,
tetapi tak berhasil. Pungkas diperkirakan meninggal dunia Senin (7/7)
pukul 09.40 waktu setempat atau Selasa (8/7) pukul 20.00 WIB.
Ketua Kwartir Nasional (Kakwarnas) Gerakan Pramuka, Prof Dr dr Azrul
Azwar, MPH, menganggap pendakian ke puncak Mt McKinley di Alaska yang
dilakukan Pungkas Tri Baruno, tidaklah sia-sia. "Adik Pungkas adalah
pahlawan bagi Gerakan Pramuka," ujar Azrul Azwar sambil menambahkan
bahwa seluruh jajaran Gerakan Pramuka turut berduka cita dengan
meninggalnya Pungkas.
Saat ini, jenazah Pungkas tengah dalam evakuasi menuju /base camp/
sebelum dibawa ke Talkeetna dengan helikopter, dan selanjutnya dibawa ke
Anchorage. Dari Anchorage, baru akan dibawa pulang ke Jakarta dengan
pesawat komersial, melalui Taipei. Diperkirakan jenazah akan tiba di
Jakarta, Minggu (13/7) atau Senin (14/7).
Pungkas merupakan anggota Tim Ekspedisi Tunas Indonesia 2008 yang
dibentuk Kwartir Nasional, untuk memperingati 100 tahun Kebangkitan
Nasional atau 100 tahun Gerakan Kepanduan Sedunia. Selain Pungkas dan
Hartman, pendaki lainnya adalah Zulfa Ahyar. Namun, Zulfa tak
melanjutkan pendakian, karena mengalami cedera pada kakinya. Pimpinan
pendakian ini adalah I Gusti Bayu Tresna, pengurus Kwartir Nasional
Gerakan Pramuka yang juga merupakan pencinta alam berpengalaman.
Pendakian ke Gunung McKinley dilakukan karena puncak gunung itu
merupakan salah satu dari tujuh puncak gunung tertinggi di dunia atau
yang dikenal oleh para pendaki gunung sebagai /the seven summits/.
Sebelum berangkat, anggota Tim Ekspedisi Tunas Indonesia 2008 sudah
menjalani pelatihan sejak Januari 2008 dan mendapat dukungan penuh dari
para instruktur berpengalaman yang pernah menjadi anggota
Indonesia-Everest 1997.
*Layak Mendaki*
Selain latihan fisik, anggotanya juga diperkenalkan pada suhu ekstrem
dingin berkali-kali di Ice World Ancol, Jakarta Utara. Sebelum
berangkat, tim medis telah memeriksa semua anggota dan dinyatakan layak
untuk mendaki. Di Alaska, tim juga melakukan aklimatisasi atau
pengenalan wilayah dan cuaca sekitar seminggu, sebelum mendaki menuju
Gunung McKinley.
Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, Adhyaksa Dault, telah mendapat
laporan dan Adhyaksa berencana akan memimpin upacara penerimaan jenazah
Pungkas saat tiba di Jakarta.
SUARA PEMBARUAN DAILY
दिपोस्तिंग दरी http://www.scout.or.id/
0 Komentar
Terima kasih sudah membaca, silahkan tinggalkan komentar!!