Dari pundi air mata
bulir demi bulir mengaliri imajinasi
dari telaga luka
buih demi buih menjelma inspirasi
tersenyumlah untuk setiap letih luka yang kau suling menjadi seberkas cahaya
aku ϐυҟάπ milikku
tersenyum
tertawa
terluka
akulah lara
telagaku air mata
letihku bungkam
cerminku ikhlas
langitku diam
Setitik embun tak melekat pada sehelai daun teratai.
Setangkai bunga teratai tak tersentuh oleh air.
Orang bijaksana sadar tak melekat pada apa pun,
tidak pada yang terlihat, terdengar, atau pun terasa.
Menyadari bahwa semua itu berubah dan berlangsung sekejab, dan menyadari pikiran kita sendirilah yang membuat kemelekatan itu dan menciptakan belenggu buat diri sendiri yang menyebabkan timbulnya penderitaan berlarut larut mendera.
Dari yang berhati baik, aku belajar caranya menahan emosi, sebab kesabaran belum pernah kalah menghadapi mereka yang pintar menyakiti.
tertawa
terluka
akulah lara
telagaku air mata
letihku bungkam
cerminku ikhlas
langitku diam
Setitik embun tak melekat pada sehelai daun teratai.
Setangkai bunga teratai tak tersentuh oleh air.
Orang bijaksana sadar tak melekat pada apa pun,
tidak pada yang terlihat, terdengar, atau pun terasa.
Menyadari bahwa semua itu berubah dan berlangsung sekejab, dan menyadari pikiran kita sendirilah yang membuat kemelekatan itu dan menciptakan belenggu buat diri sendiri yang menyebabkan timbulnya penderitaan berlarut larut mendera.
Dari yang berhati baik, aku belajar caranya menahan emosi, sebab kesabaran belum pernah kalah menghadapi mereka yang pintar menyakiti.
2 Komentar
mampir untuk membantu meramaikan blog ini ^_^
BalasHapus#Salam sukses dari Yousake NKRI
Terima kasih kang yousake
BalasHapusTerima kasih sudah membaca, silahkan tinggalkan komentar!!